Isu Perlambatan Ekonomi Global, Picu Kejatuhan Harga Minyak

harga minyak

topmetro.news – Harga minyak merosot pada akhir perdagangan Senin atau Selasa pagi WIB (12/10/2018). Hal ini menghapus keuntungan, Jumat (7/12/2018) lalu, menyusul kesepakatan pengurangan produksi antara OPEC dan sekutu-sekutunya. Suasana ini terjadi karena berlanjutnya pelemahan pasar saham sehingga memicu kekhawatiran perlambatan pertumbuhan ekonomi global.

Minyak mentah AS, West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Januari turun US$1,61 menjadi US$51 per barel di New York Mercantile Exchange. Sementara patokan global, minyak mentah Brent untuk pengiriman Januari turun US$1,7 menjadi ditutup US$59,97 per barel di London ICE Futures Exchange.

Pasar saham AS Dow Jones sempat turun 500 poin meski akhirnya ditutup naik 34,3 poin (0,14 persen) mencapai 24.423.

BACA JUGA: Ekspor Kopi Lesu, Ternyata Ini Penyebabnya!

Saham dan Harga Minyak

Para analis memperingatkan bahwa kemerosotan pasar saham akan berdampak pada pelemahan pasar minyak. Karena status quo negatif memicu kekhawatiran ekonomi global dan prospek permintaan minyak memburuk.

Harga minyak rebound pada Jumat (7/12/2018) setelah OPEC dan sekutunya termasuk Rusia setuju memangkas produksi minyak dengan total 1,2 juta barel per hari. Skema pengurangan setelah Presiden AS Donald Trump meminta penurunan harga lebih lanjut.

Menteri Energi, Industri dan Sumber Daya Mineral Saudi, Khalid al-Falih pada Senin (10/12/2018) membahas kondisi pasar minyak dengan Menteri Energi AS Rick Perry selama kunjungan Perry ke Dhahran, Arab Saudi.

Al-Falih mengatakan di Twitter bahwa mereka juga berbicara tentang upaya Saudi untuk mengembangkan teknologi. Hal ini guna mengurangi emisi karbon, efisiensi energi dan peluang kerja sama teknis antara kedua negara.

sumber: beritasatu.com

Related posts

Leave a Comment